Sejarah Angka Nol dan Penemunya - Sobat tahu tidak? Angka nol ternyata ada penemunya loh. Sebelum kita membahas lebih dalam mengenai penemu angka
nol ini, apakah kamu tau dari mana asal penemu angka nol ini? Angka nol
ini ditemukan oleh seorang asal Timur Tengah, yang tak lain
dan tak bukan adalah orang jenius dari kaum atau agama sejuta umat,
yaitu Agama Islam. Kita tahu bahwa banyak penemu-penemu teknologi dari
Barat atau dari misalnya Inggris, Eropa, dan lain-lain. Namun
penemu-penemu dari negeri Barat tersebut takkan pernah menemukan
penemuannya jika tak ada orang Timur Tengah yang ber Agama Islam si
penemu angka nol ini, dia adalah yang tak lain dan yang tak bukan
bernama Al Khawarizmi. Kamu tau ahli matematika Leonardo Fibonacci? Dia
adalah ahli matematika terkenal sepanjang sejarah, namun dia takkan
menjadi seorang matematikawan jika tak ada Al Khawarizmi.
Al Khawarizmi adalah seorang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad. Selain ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi. Al Khawarizmi yang kemudian menetap di Qutrubulli ini juga adalah seorang seniman. Karya karya milik Al Khawarizmi
dalam bidang matematika tercatat dalam Kitabul Jama wat Tafriq dan Hisab Al-Jabar wal Muqabla. San penemu angka nol dan juga aljabar yang memiliki nama panjang Muhammad bin Musa Al Khawarizmi ini menemukan angka nol (Nol) yang sangat bermanfaat bagi kita dan bahkan sangat bermanfaat bagi para ilmuwan.
Selain menemukan angka nol, Muhammad bin Musa Al Khwarizmi juga berjasa dalam ilmu ukur sudut melalui fungsi sinus dan tanget, persamaan linear dan kuadrat serta kalkulasi integrasi (kalkulus integral). Tabel ukur sudutnya (Tabel Sinus dan Tangent) adalah yang menjadi rujukan tabel ukur sudut saat ini.
arya terbesarnya dalam matematika, astronomi, astrologi, geografi, kartografi, sebagai fondasi dan kemudian lebih inovatif dalam aljabar, trigonometri, dan pada bidang lain yang dia tekuni. Pendekatan logika dan sistematisnya dalam penyelesaian linear dan notasi kuadrat memberikan keakuratan dalam disiplin aljabar, nama yang diambil dari nama salah satu bukunya pada tahun 830 M, al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala (Arab الكتاب المختصر في حساب الجبر والمقابلة) atau: "Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan Melengkapakan dan Menyeimbangkan”, buku pertamanya yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12. Pada bukunya, Kalkulasi dengan angka Hindu, yang ditulis tahun 825, memprinsipkan kemampuan difusi angka India ke dalam perangkaan timur tengah dan kemudian Eropa. Bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Algoritmi de numero Indorum, menunjukkan kata algoritma menjadi bahasa Latin.
Beberapa kontribusinya berdasar pada Astronomi Persia dan Babilonia, angka India, dan sumber-sumber Yunani.
Sistemasi dan koreksinya terhadap data Ptolemeus pada geografi adalah sebuah penghargaan untuk Afrika dan Timur –Tengah. Buku besarnya yang lain, Kitab surat al-ard ("Pemandangan Bumi";diterjemahkan oleh Geography), yang memperlihatkan koordinat dan lokasi dasar yang diketahui dunia, dengan berani mengevaluasi nilai panjang dari Laut Mediterania dan lokasi kota-kota di Asia dan Afrika yang sebelumnya diberikan oleh Ptolemeus.
Ia kemudian mengepalai konstruksi peta dunia untuk Khalifah Al-Ma’mun dan berpartisipasi dalam proyek menentukan tata letak di Bumi, bersama dengan 70 ahli geografi lain untuk membuat peta yang kemudian disebut “ketahuilah dunia”. Ketika hasil kerjanya disalin dan ditransfer ke Eropa dan Bahasa Latin, menimbulkan dampak yang hebat pada kemajuan matematika dasar di Eropa. Ia juga menulis tentang astrolab dan sundial.
Sangat berjasa sekali bukan Muhammad bin Musa Al Khawarizmi ini? Coba seandainya tidak ada Muhammad bin Musa Al Khawarizmi ini, pasti anak-anak yang tidak suka Matematika akan menjadi anak bodoh sepanjang usianya. Dan juga tidak akan ada guru Matematika, ilmuwan matematika di dunia ini, secara pentingnya angka nol itu sangat penting loh.
Al Khawarizmi adalah seorang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad. Selain ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi. Al Khawarizmi yang kemudian menetap di Qutrubulli ini juga adalah seorang seniman. Karya karya milik Al Khawarizmi
dalam bidang matematika tercatat dalam Kitabul Jama wat Tafriq dan Hisab Al-Jabar wal Muqabla. San penemu angka nol dan juga aljabar yang memiliki nama panjang Muhammad bin Musa Al Khawarizmi ini menemukan angka nol (Nol) yang sangat bermanfaat bagi kita dan bahkan sangat bermanfaat bagi para ilmuwan.
Selain menemukan angka nol, Muhammad bin Musa Al Khwarizmi juga berjasa dalam ilmu ukur sudut melalui fungsi sinus dan tanget, persamaan linear dan kuadrat serta kalkulasi integrasi (kalkulus integral). Tabel ukur sudutnya (Tabel Sinus dan Tangent) adalah yang menjadi rujukan tabel ukur sudut saat ini.
arya terbesarnya dalam matematika, astronomi, astrologi, geografi, kartografi, sebagai fondasi dan kemudian lebih inovatif dalam aljabar, trigonometri, dan pada bidang lain yang dia tekuni. Pendekatan logika dan sistematisnya dalam penyelesaian linear dan notasi kuadrat memberikan keakuratan dalam disiplin aljabar, nama yang diambil dari nama salah satu bukunya pada tahun 830 M, al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala (Arab الكتاب المختصر في حساب الجبر والمقابلة) atau: "Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan Melengkapakan dan Menyeimbangkan”, buku pertamanya yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12. Pada bukunya, Kalkulasi dengan angka Hindu, yang ditulis tahun 825, memprinsipkan kemampuan difusi angka India ke dalam perangkaan timur tengah dan kemudian Eropa. Bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Algoritmi de numero Indorum, menunjukkan kata algoritma menjadi bahasa Latin.
Beberapa kontribusinya berdasar pada Astronomi Persia dan Babilonia, angka India, dan sumber-sumber Yunani.
Sistemasi dan koreksinya terhadap data Ptolemeus pada geografi adalah sebuah penghargaan untuk Afrika dan Timur –Tengah. Buku besarnya yang lain, Kitab surat al-ard ("Pemandangan Bumi";diterjemahkan oleh Geography), yang memperlihatkan koordinat dan lokasi dasar yang diketahui dunia, dengan berani mengevaluasi nilai panjang dari Laut Mediterania dan lokasi kota-kota di Asia dan Afrika yang sebelumnya diberikan oleh Ptolemeus.
Ia kemudian mengepalai konstruksi peta dunia untuk Khalifah Al-Ma’mun dan berpartisipasi dalam proyek menentukan tata letak di Bumi, bersama dengan 70 ahli geografi lain untuk membuat peta yang kemudian disebut “ketahuilah dunia”. Ketika hasil kerjanya disalin dan ditransfer ke Eropa dan Bahasa Latin, menimbulkan dampak yang hebat pada kemajuan matematika dasar di Eropa. Ia juga menulis tentang astrolab dan sundial.
Sangat berjasa sekali bukan Muhammad bin Musa Al Khawarizmi ini? Coba seandainya tidak ada Muhammad bin Musa Al Khawarizmi ini, pasti anak-anak yang tidak suka Matematika akan menjadi anak bodoh sepanjang usianya. Dan juga tidak akan ada guru Matematika, ilmuwan matematika di dunia ini, secara pentingnya angka nol itu sangat penting loh.
numpang share ya min ^^
ReplyDeleteBosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
hanya di D*E*W*A*P*K
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)